Selasa, 17 Juni 2014

Optimalisasi Ramadhan sebagai Syahru Quran

Quran : way of life

Kita semua telah sepakat bahwa Quran bukan hanya sebagai petunjuk bagi muslim, tapi juga sebagai pembawa kabar gembira, peringatan, dan obat hati. Harus diakui bahwa dengan mendengarkan Quran atau membacanya, hati menjadi tentram. Pikiran tak baik pun menghilang.
Bagaimana menjadikan Quran sebagai jalan hidup kita? 
Di suatu malam Ramadhan tahun lalu, saya pernah mencatat sebuah ceramah tarawih mengenai Quran sebagai jalan kehidupan kita. Saya lupa siapa yang menyampaikan ceramah singkat ini, meskipun begitu semoga tidak mengurangi manfaat nya yaa .. ^^

Ada beberapa cara bagaimana Quran bisa menjadi jalan kehidupan kita, sehingga kita bisa bahagia di dunia dan di akhirat :
- dengan jalan mencintainya, serta mengimaninya sebagai kebenaran mutlak.
- membaca dan memahaminya
- mendakwahkan dan mengamalkannya.

Ada 3 tipologi manusia menyikapi Al-Quran menurut QS. Al-Fatir :
1. Dzalimul nafsi 
    yaitu orang-orang yang membelakangi Al-Quran/membangkang. Orang yang seharusnya menjadikan Quran sebagai konsep hidupnya, akan tetapi justru dirinya menolak kebenaran Al-Quran/membangkangnya.
"Dan barang siapa berpaling dari ad-dzikr, maka Allaah akan memberikan kehidupan yang sempit
Mereka tidak menjadikan Quran sebagai konstitusi, kelak di akhirat matanya akan dibutakan oleh Allaah.
Naudzubillaah.. semoga kita semua tidak termasuk dalam golongan ini.

2. Muqtasith
    yaitu orang-orang pertengahan/oportunis. Dia akan membela Quran apabila hal tersebut membawa keuntungan bagi dirinya atau golongannya. orang-orang ini disindir oleh Allah dalam firmanNya, "Apakah kalian mengimaninya sebagian atau mengingkarinya sebagian?" 
Orang-orang dalam kelompok ini adalah termasuk ke dalam kelompok munafik.

3. Orang-orang yang segera menyambut Quran dengan gembira/senang
    yaitu orang-orang yang senang menggunakan Quran sebagai huda linnas (jalan/petunjuk bagi umat manusia). Inilah yang disebut sebagai khoiro ummah (umat terbaik)! Yaitu mereka yang membaca dan memahami serta mengamalkan Al-Quran kemudian mengajarkannya dengan ikhlas dan rasa taqwa kepada Allaah.
Mereka yang berpikir bahwa tidak cukup Quran untuk dirinya sendiri tapi juga untuk orang lain. Maka hidup orang-orang yang seperti inilah yang tidak akan sesat selama di dunia maupun di akhirat.
Semoga kita masuk ke dalam orang-orang yang selalu diberi petunjuk oleh Allaah Subhanahu wata'ala. Aamiin. 

Beberapa hari lagi adalah bulan mulia, bulan Ramadhan, kita semua mendapatkan kesempatan yang sama untuk meraih ampunanNya. Oleh karena itu, optimalkan kesempatan ini untuk mendalami dan mengkaji Al-Quran. Bukan hanya di bulan Ramadhan tentunya harapan ini, tapi juga di bulan-bulan selanjutnya, semoga Allah memberikan kita ketetapan hati untuk tetap berada di jalanNya, juga agar kita senantiasa istiqamah untuk meraih sebanyak-banyaknya bekal untuk akhirat kelak. 
Nah, yuk ngaji! ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar