Senin, 26 Mei 2014

Jangan campakkan hijabmu :(



Sahabat, ketika kita sudah berkomitmen untuk memakai hijab, maka satu langkah menuju surga Allah sudah kita lakukan. Akan tetapi, hijab bukan berarti hanya penutup kepala atau rambut, sedangkan lekuk tubuh masih terlihat kan? Semua sepakat tentang hal itu. Itulah yang disebut Rasulullah sebagai wanita yang berjilbab tapi telanjang. Akhir-akhir ini banyak muncul beragam busana muslimah dengan berbagai corak mode. Karena semakin banyak muslimah yang memakai jilbab, akhirnya banyak toko yang menyesuaikan model baju yang dikeluarkannya dengan wanita yang memakai jilbab, akan tetapi kebanyakan dari itu semua lebih bernuansa mempertontonkan lekuk tubuh, sempit, dan ketat. Sudah tahu kan apa akibatnya jika kita memakai pakaian ketat? Tidak hanya itu, mode pun merambah ke aneka jilbab gaul dengan desain persis seperti topi yang menutupi rambut belaka.
Sabda Rasulullah yang artinya :
“Apabila seseorang tidak mengenakan baju ketakwaan, ia menjelma menjadi manusia telanjang kendati tubuhnya tertutupi. Sebaik-baik pakaian adalah ketaatan kepada Rabbnya, tiada kebaikan pada orang yang berbuat kemaksiatan.”
Kadang ada yang bilang seperti ini, “yang penting kan sudah menutup rambut”. Benar, akan tetapi, hakikat jilbab tidak hanya sekedar penutup rambut atau kepala saja lho, tapi juga leher, dada, dan lekuk tubuh. Al-Quran sudah mengaturnya demikian, jadi bukan hanya sekedar pernyataan tak berdasar J
Allah SWT dalam QS. An-nur : 31 berfirman (yang artinya):
(Wahai Rasulullah) Dan katakanlah kepada kaum wanita yang beriman  agar mereka menahan pandangan mereka dan menjaga kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali sesuatu yang (biasa) tampak darinya. Hendaknya mereka menutupkan kerudung mereka ke dada mereka (sehingga dada mereka tertutupi), janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali untuk suami-suami mereka, atau ayah dari suami-suami mereka atau putra-putra mereka, atau anak laki-laki dari suami-suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara-saudara laki-laki mereka, atau anak laki-laki dari saudara-saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita mereka atau budak-budak mereka atau laki-laki (pembantu di rumah) yang tidak memiliki syahwat atau anak kecil yang tidak paham terhadap aurat wanita. Dan janganlah kalian mengeraskan langkah kaki kalian sehingga diketahui perhiasan yang tertutupi (gelang kaki). Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kalian semua kepada Allah swt supaya kalian termasuk orang-orang yang beruntung.
Dari firman Allah yang menyatakan bahwa “Hendaknya mereka menutupkan kerudung mereka ke dada mereka (sehingga dada mereka tertutupi)” yang berarti bahwa, jilbab yang kita pakai juga harus bisa menutupi dada kita, bukan hanya sekedar rambut dan leher. Kalau kita sudah berkomitmen untuk berjilbab dan berniat ikhlas karena Allah tentu hal ini tidak sulit kan?
Awal saya memakai jilbab juga tidak memperhatikan hal-hal tersebut, kadang saya juga hanya memakai jilbab pendek yang menutupi rambut dan leher. Sedangkan bagian dada kadang masih belum tertutupi dengan sempurna. Hal ini karena saya memang belum mempunyai ilmu tentangnya. Akan tetapi, ketika Allah memberikan petunjukNya tentang bagaimana memakai jilbab yang benar dan syar’i maka saya pun menghindari memakai jilbab yang hanya menutupi rambut dan leher. Jilbab segitiga yang biasa saya pakai dan biasa saya model seperti di majalah-majalah, akhirnya saya perlebar hingga dapat menutupi dada. Alhamdulillah hati saya menjadi tenang dan merasa lebih dekat dengan Allah seiring dengan perbaikan diri melalui jilbab. Percaya deh sahabat, keyakinan untuk berjilbab itu akan datang jika kita mau mendekat untuk mencari petunjuk Allah, dan ketaqwaan akan semakin tumbuh dan mengakar di hati kita seiring dengan penyempurnaan kita dalam memakai jilbab. Sungguh, saya benar-benar merasakan itu. Jadi, bagi yang sudah berjilbab, meskipun belum sempurna menutupi dada dan lekuk tubuh, mari benahi diri kita bersama-sama untuk meraih surga yang dijanjikan Allah kelak, insya Allah.

Sahabat, selain persoalan jilbab gaul yang telah disebutkan sebelumnya, persoalan lain yang masih sering kita temukan salah satunya adalah, remaja-remaja yang oleh orang tuanya dititipkan untuk menimba ilmu di sebuah madrasah, tentunya harus memakai jilbab, akan tetapi ketika di luar rumah, mereka akan melepas jilbab yang mereka kenakan. Atau ketika seorang muslimah yang terpaksa melepas jilbabnya, karena perusahaan atau instansi tempat dimana dia bekerja, tidak mengijinkannya untuk memakai jilbab. Betapa mengerikannya pemandangan itu. Karena ancaman Allah bagi orang yang tidak memakai jilbab sedangkan dia tahu bahwa memakai jilbab itu wajib sangat pedih siksanya.
Rasulullah SAW bersabda : “Wanita yang di neraka menggantungkan dirinya dengan rambutnya adalah wanita yang tidak menutup rambutnya di hadapan selain muhrim”. Di hadits yang lain Rasulullah juga bersabda : “Dua golongan penghuni jahannam belum pernah aku lihat. Kelompok yang disiksa dengan sebuah pecut (menyerupai ekor sapi). Kedua adalah para wanita yang berbusana tapi telanjang”.
Disebutkan juga bahwa: “Dua golongan ahli neraka yang aku tidak peduli pada keduanya” disebutkan diantara salah satunya adalah “Dan wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang melenceng meninggalkan kebenaran, kepalanya seperti punuk unta, dia telah tersesat, dan tidak akan memasuki jannah dan tidak akan mencium bau jannah (surga) padahal wanginya jannah ini tercium dari jarak sekian dan sekian” (HR. Muslim).
Yang dimaksud oleh baginda Rasulullah dengan wanita yang berpakaian tapi telanjang ini adalah wanita yang berbusana tapi ngepas di badan/ketat, seperti yang telah saya sampaikan pada bahasan sebelumnya. Astaghfirullah, semoga Allah mengampuni ketidak mengertian mereka tentang wajibnya jilbab dan ketentuannya ini bagi muslimah. Tentu sahabat tidak mau bukan dimasukkan ke dalam dua golongan yang disebutkan oleh Rasulullah diatas? Mari ulurkan hijab untuk menutupi badan, rambut, dan dada kita agar kita selamat J

Sampai disini, mungkin diantara sahabat-sahabat saya sekalian masih ada yang ragu-ragu untuk memakai jilbab? Semoga tidak ya, karena perintah Allah sudah jelas di dalam Al-Quran, dan sebagai orang yang mengaku beragama Islam, hendaknya kita harus meyakini dan menjalankan apa yang sudah diperintahkan Allah dalam Al-Quran. Tapi, jika ada yang masih ragu dan punya banyak alasan mengapa sahabat tidak mau atau enggan mengenakan jilbab, mungkin dari alasan-alasan tersebut masih ada yang belum Anda temukan jawabannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar