Senin, 26 Mei 2014

Hijab dari sudut pandang kesehatan

Ternyata dari sudut pandang kesehatan hijab sendiri membawa manfaat bagi muslimah yang memakainya. Hal ini juga didukung oleh penelitian science yang saat ini tengah berkembang di masyarakat. Pada tahun 2008 di sebuah talkshow Ummi Award di sebuah kota di Indonesia, seorang dokter spesialis kulit, ibu Dewi Inong, SpKK, menyatakan bahwa pemakaian baju panjang yang menutupi seluruh bagian tubuh, disertai dengan pemakaian tabir surya setiap dua jam sekali bisa mencegah radiasi sinar ultraviolet C. Kesimpulan yang diungkapkan oleh beliau tersebut didapatkan dari hasil riset yang dilakukan para dokter kulit di Australia di tahun 2008 tersebut. Disana insiden kanker kulit telah banyak terjadi. Uniknya, mayoritas penderita kanker kulit di negeri kangguru tersebut adalah wanita.
Mengapa wanita? Menurut dokter Dewi, penderita kanker kulit kebanyakan menimpa wanita karena struktur jaringan kulit wanita cenderung lebih tipis dibandingkan dengan pria. Selain itu jumlah pigmen pada kulit wanita juga lebih sedikit dibandingkan dengan kulit pria.
Hal ini merupakan sebuah temuan terbaru yang mencengangkan dunia kedokteran, khususnya di bidang kesehatan kulit. Anjuran berbasis riset ini tentu mendukung tegaknya syariat yang Allah berikan kepada muslimah untuk memakai busana muslimah, apalagi kita berada di Negara tropis yang memiliki banyak penduduk muslim.
Selama ini, sinar ultraviolet C tidak banyak diperhitungkan oleh masyarakat. Secara umum, mereka hanya mengetahui adanya sinar ultraviolet A dan B, yaitu sinar ultraviolet yang jenis radiasinya lebih besar. Namun karena pemakaian Freon serta banyak bahan aditif lain yang semakin merusak lapisan ozon, menyebabkan kebocoran atmosfer bumi semakin parah. Akibatnya sinar ultraviolet C bisa masuk dan menerpa bumi.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh para ahli kedokteran khususnya di bidang kesehatan kulit, angka kejadian kasus penderita kanker kulit dari tahun ke tahun meningkat di Australia. Meski tidak menyebutkan angka pasti perubahan kenaikan penderitanya, selama dua tahun terakhir departemen kesehatan Australia mencatat angka prevelansi kanker kulit menjadi 1000 kasus per 10ribu penduduk. Itu artinya, peluang untuk terkena kanker kulit di daerah tropis lainnya seperti Indonesia dengan masuknya sinar matahari sangat cukup menjadi sama besarnya dengan Australia.

Nah, dapat kita lihat bahwa ternyata dunia medis bisa membuktikan kemanfaatan yang disyariatkan oleh Islam, dimana syariat Islam sudah ada dari dulu, dan dunia medis baru dapat membuktikannya sekarang. Pemakaian busana muslimah dengan kain katun terbukti dapat melindungi kulit dari sinar ultraviolet yang dihasilkan oleh matahari. Untuk bagian yang tidak tertutupi oleh kain seperti telapak tangan dan wajah, akan lebih terlindung jika diberikan sun protect untuk menghindari pajanan sinar matahari. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar