Ternyata dari sudut pandang kesehatan hijab sendiri membawa manfaat bagi
muslimah yang memakainya. Hal ini juga didukung oleh penelitian science yang
saat ini tengah berkembang di masyarakat. Pada tahun 2008 di sebuah talkshow Ummi Award di sebuah kota di
Indonesia, seorang dokter spesialis kulit, ibu Dewi Inong, SpKK, menyatakan
bahwa pemakaian baju panjang yang menutupi seluruh bagian tubuh, disertai dengan
pemakaian tabir surya setiap dua jam sekali bisa mencegah radiasi sinar
ultraviolet C. Kesimpulan yang diungkapkan oleh beliau tersebut didapatkan dari
hasil riset yang dilakukan para dokter kulit di Australia di tahun 2008
tersebut. Disana insiden kanker kulit telah banyak terjadi. Uniknya, mayoritas
penderita kanker kulit di negeri kangguru tersebut adalah wanita.
Mengapa wanita? Menurut dokter Dewi, penderita kanker kulit
kebanyakan menimpa wanita karena struktur jaringan kulit wanita cenderung lebih
tipis dibandingkan dengan pria. Selain itu jumlah pigmen pada kulit wanita juga
lebih sedikit dibandingkan dengan kulit pria.
Hal ini merupakan sebuah temuan terbaru yang mencengangkan dunia
kedokteran, khususnya di bidang kesehatan kulit. Anjuran berbasis riset ini
tentu mendukung tegaknya syariat yang Allah berikan kepada muslimah untuk
memakai busana muslimah, apalagi kita berada di Negara tropis yang memiliki
banyak penduduk muslim.
Selama ini, sinar ultraviolet C tidak banyak diperhitungkan oleh
masyarakat. Secara umum, mereka hanya mengetahui adanya sinar ultraviolet A dan
B, yaitu sinar ultraviolet yang jenis radiasinya lebih besar. Namun karena
pemakaian Freon serta banyak bahan aditif lain yang semakin merusak lapisan
ozon, menyebabkan kebocoran atmosfer bumi semakin parah. Akibatnya sinar
ultraviolet C bisa masuk dan menerpa bumi.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh para ahli kedokteran khususnya
di bidang kesehatan kulit, angka kejadian kasus penderita kanker kulit dari
tahun ke tahun meningkat di Australia. Meski tidak menyebutkan angka pasti
perubahan kenaikan penderitanya, selama dua tahun terakhir departemen kesehatan
Australia mencatat angka prevelansi kanker kulit menjadi 1000 kasus per 10ribu
penduduk. Itu artinya, peluang untuk terkena kanker kulit di daerah tropis
lainnya seperti Indonesia dengan masuknya sinar matahari sangat cukup menjadi
sama besarnya dengan Australia.
Nah, dapat kita lihat bahwa ternyata dunia medis bisa membuktikan
kemanfaatan yang disyariatkan oleh Islam, dimana syariat Islam sudah ada dari
dulu, dan dunia medis baru dapat membuktikannya sekarang. Pemakaian busana
muslimah dengan kain katun terbukti dapat melindungi kulit dari sinar
ultraviolet yang dihasilkan oleh matahari. Untuk bagian yang tidak tertutupi
oleh kain seperti telapak tangan dan wajah, akan lebih terlindung jika
diberikan sun protect untuk menghindari pajanan sinar matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar