Minggu, 25 Mei 2014

Mana syukurmu?

Mana Syukurmu?

Hadirnya orang tua seperti mereka dalam hidup saya adalah hal terindah yang sangat saya syukuri J
Alhamdulillah, saya terlahir sebagai seorang muslimah di keluarga yang sangat mene­kankan bahwa pendidikan agama adalah yang paling penting dan fondasi utama dalam me­napaki kehidupan. Ibu saya seorang guru pendidikan kewarganegaraan dan ayah seorang pe­gawai negeri yang bekerja di departemen agama di Indonesia. Dari kecil kami sudah dididik untuk selalu menyertakan Allah dalam kegiatan kami, apapun itu. Apapun kegiatan yang kami lakukan, tidak boleh terlepas dari Allah. Selain mengurusi keluarganya, orang tua saya juga seorang pejuang dalam masyarakat. Dalam organisasi yang diikuti oleh orang tua saya, mereka memang berniat untuk berjuang di jalan Allah, meskipun banyak waktu yang mereka korbankan bersama dengan anak-anak mereka. Karena mereka yakin akan janji Allah, bahwa barangsiapa yang menolong agama Allah, maka Allah akan menolong mereka.
Puluhan tahun yang dihabiskan oleh orang tua saya, tidak hanya untuk mengurusi anak-anaknya, keluarganya, tetapi juga berjuang di jalan Allah dalam sebuah organisasi Islam un­tuk berdakwah kepada masyarakat. Oleh karena itu kadang saya sebagai anak merasa bahwa orang tua saya terlalu sibuk hingga tidak ada kesempatan banyak untuk sekedar berlibur ber­sama misalnya, jarang sekali. Tapi seiring dengan berjalannya waktu dan dalam proses pen­dewasaan diri bahwa semua yang mereka lakukan adalah untuk kami, anak-anaknya. Bahwa mereka telah berjuang keras untuk bisa menghidupi dan memberikan pendidikan yang ter­baik bagi kami. Subhanallah, saya sangat bangga mempunyai orang tua seperti mereka.
Teringat sabda Rasulullah SAW bahwa : pemberian termahal dari orang tua kepada anaknya adalah pendidikan yang baik. Lihat, bagaimana Rasulullah mengajarkan kepada kita sebagai calon orang tua nantinya bahwa pemberian paling berharga kepada anak-anak kita kelak bukanlah sebuah mainan termahal, bukan mobil mewah, bukan rumah milliaran yang kita tinggalkan, tapi sebuah pendidikan yang baik. Berdasarkan hadist tersebut, orang tua saya benar-benar tidak pernah merasa “mahal” untuk layanan pendidikan bagi anak-anaknya. Ibu dan ayah tidak pernah mengeluhkan “mahal” ketika kami meminta buku, alat tulis, tas sekolah, seragam, SPP, dan semua hal yang berhubungan dengan sekolah kami. Hampir tidak pernah beliau mengatakan “mahal” untuk itu. Karena mereka tahu bahwa pendidikan itu penting. Bahkan Allah menjanjikan untuk menaikkan derajat orang-orang yang berilmu di­bandingkan dengan yang tidak.
Ilmu adalah hal penting untuk mencapai sebuah kesempurnaan iman. Amalan-amalan yang kita kerjakan untuk meraih ridha Allah tidak akan berarti apa-apa jika tidak disertai dengan ilmu. Kita tidak akan tahu esensi syariat yang ditetapkan Allah jika kita tidak melan­dasinya dengan iman dan ilmu. Untuk itulah orangtua saya berjuang dengan keras untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya, agar hati tidak hanya dilandasi dengan iman, tapi juga dengan ilmu J

Begitu juga dengan jilbab. Saya memakai jilbab mulai dari kelas 5SD, ketika saya pin­dah ke salah satu SD Islam swasta di kota Malang. Meskipun saat itu saya tidak mengetahui “ilmu” dalam berjilbab, tapi orangtua saya ingin anak perempuannya ini mulai belajar untuk memakai jilbab sedari kecil. Karena rasa ketakwaan dan cinta kepada Allah memang harus dipupuk dari kecil agar nantinya seorang anak perempuan ini akan mempunyai landasan dan pondasi yang kokoh ketika dewasa nanti. Terima kasih ibu, ayah, telah memberikan pendidi­kan terbaik bagi saya, telah membantu membangun pondasi iman yang kokoh dalam hati saya. Betapapun ada banyak dosa yang saya lakukan ketika remaja, ternyata saya kembali lagi ke dalam keimanan dan kerinduan untuk dekat dengan Allah, dan agar tetap istiqamah di jalanNya.
>> to be continued  ;p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar